Jumat, 12 April 2013

PROTECT MY EYES - 5 : You Again! Why ?! ~ 1 ~

Ini part selanjutnya dan semoga semakin banyak yang suka. Amin. Promosiin ya guys. Suapaya banyak yang bacaaaa :D . Kalau memang mau di lanjut commentnya :D . Sebelumnya makasih banyak :D
~ KM :o @mayangreinhard ~

PROTECT MY EYES - 5 : You Again! Why ?! ~ 1 ~


    * * * *


 Rere pun menatap datar melihat lelaki yang turun dari mobil tersebut adalah seorang yang sangat ia kenal sekali.Lelaki itu terlihat santai dengan kaos biru dan jeans selututnya. Ia berjalan sambil tangannya memainkan kunci mobilnya dengan tatapan tajam ia menatap orang yang berada di depan rumah gadis itu. Gino tersenyum dan berdiri setelah memandang lelaki itu dengan wajah segarnya.
"Al come here" pekiknya dengan lambaian tangan yang mengayun kuat. Lelaki itu mengangkat wajahnya dengan mengembangkan senyum tipis nan sinis.
"stttt.." Rere menyiku Dul yang berada di dekatnya. Dul meranjap jaget dengan sikuan itu.
"hmm kenapa kak?" tanyanya polos. Rere ragu untuk menanyakan maksud hatinya. Ia meneguk ludah.
"itu kakak loe ?" tanyanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah lelaki yang berjalan. Dul mengangguk mantap sambil pula menatap ke arah lelaki yang tak lain adalah Al, kakak kandungnya.
"Ngapain loe pada di sine heh?" tanya Al pura-pura acuh dan tak mengenal rere.
"Nih kenalan dulu sama tetangga baru gue" ucap gino menunjuk ke arah rere yang terdiam.
"Namanya rere, dia satu sekolah sama loe ternyata" lanjut gino memperjelas. Al memandangnya dengan tatapan sinis seakan tak sudi untuk berkenalan. 'cisss gue udah paham dia' batinnya berucap sinis. Al yang terdiam kini mulai menyodorkan tangannya ke arah rere. Rere meraih dengan malas tangan yang kini mengajaknya berkenalan.
"Al" ucapnya singkat sambil menatap kedua bola mata bening milik rere. Rere tersenyum sebentar, namun senyumnya menggambarkan kebencian yang selama ini ia pendam kepada lelaki di hadapannya tersebut.
"udah kalii al, rere emang cantik jadi gak usah sok terpana gitu deh" ledek gino yang memperhatikan tangan al yang masih bertubrukan dengan tangan tangan rere. Sontak mereka saling menjauhkan tangan mereka dengan langkah secepat jet. Dul dan El tertawa cekikikan melihat kakaknya yang sepertinya salah tingkah. Tapi tak taukah mereka bahwa rere dan al itu sama-sama memendam dendam kasumat. Entahlah.
"Pulang nyok" ucap El yang terlihat sekali ingin beristirahat. Yang lainnya hanya mengangguk dan mulai berjalan menjauh.
"Pulang ya kak" ucap el dan dul berbarengan. Gino hanya tersenyum manis ke arahnnya sementara Al sudah ngeloyor duluan.

    * * * *

Gino merebahkan tubuhnya di kasur yang begitu empuk. Matanya merem melek menahan kantuk. Ia lembur mengerjakan tugas yang di berikan dosennya. Tugas yang banyak tak terkira. Jahatnya dosen ku batin gino sejenak.

DDDRRRRTTTT

Ia merasakan getaran di atas kasurnya. Gino meraih ponselnya yang memperlihatkan pesan masuk. Langsung di bukanya pesan itu yang berasal dari My Love atau 'Aurel' kekasihnya.
From : My Love
           Spirit with his job dear :*
           I love you always.
Gino seperti mendapat semangat baru. Ia menciumi ponselnya kegirangan lalu membalas pesan itu dengan senang hati. Ia kembali tenggelam dalam tugasnya.


DDDRRRRTTTT

Ponselnya kembali berdering. Tanpa ba bi bu gino membuka pesan yang di terimanya lewat media ponsel. Ia sudah bisa menebak siapa yang mengirim pesan.
From : My Love
           See you tomorrow.
           I hope you sleep soundly and beautiful dream.

Gino kembali memainkan ponselnya untuk memberi balasan kepada sang kekasih nun jauh di sana. Setelah itu ia kembali pada tugas yang super membosankan baginya.

    * * * *
      Aurel home's

Gadis itu menyantap nasi terakhirnya dengan lahap.Ia meneguk segelas air putih yang tersedia di depannya untuk menghilangkan serat karena makan yang di telannya tadi. Kedua orang paruh baya yang tak lain adalah ayah dan bundanya terlihat sibuk sendiri.
"Bun, when we get rich first holiday together again?" ucap gadis itu menatap bundanya penuh harap. wanita paruh baya itu terdiam sambil melirik suaminya yang masih menikmati kopinya.
"Bun ?" ucap gadis itu lagi. Kini sang ayah mulai menatap ke arah anaknya yang mungkin rindu masa-masa dahulu.
"aurel, father and mother had to go back to hongkong tomorrow. Maybe later when her father and mother back" Jawab sang ayah dengan tenang. Raut muka aurel mulai berubah kecewa"
"always busy, aurel like we like it used to before you are busy and forget to aurel" balas aurel kecewa dan langsung beranjak meninggalkan kedua orang tuanya.
"come back! Ayah sibuk hasilnya juga untuk kamu" pekik sang ayah. Aurel tak berhenti melangkah. Bundanya terlihat cemas. Sang bunda menepuk halus pundak sang suaminya agar suaminya dapat bersabar sedikit dengan anaknya.

BBBRRREEEETTT

Suara bantingan pintu yang keras dari kamar aurel mengagetkan sang ayah dan bundanya. Aurel tak menghiraukannya. Ia malah santai dan terduduk di pinggir kasurnya sambil meraih ponselnya. Ia teringat sang kekasih yang selalu bisa membuatnya tenang. Tangannya dengan lihay memainkan keypad untuk mengetik sesuatu.
To : My prince
       Spirit with his job dear :*
       I love you always.
Ia menaruh ponselnya tak jauh dari kedudukannya. tak lama ponselnya pasti akan mendapat balasan dari sang kekasih hatinya. Gadis itu merebahkan tubuhnya yang lelah.

DDDRRRRRTTTTT

Ponselnya mulai bergetar dengan halusnya. Layar ponselnya bercahaya agak redup. Ia tersenyum tipis melihat pesan dari siapa yang datang.
From : My prince
          Thank you dear :*
          kangen deh, but excuse me many tasks, see you tomorrow yes dear. Tidur sanah :)
Gadis itu tersenyum sangat manis menerawang lelakunya yang nun jauh di sana yang tenggelam dengan tugas-tugasnya. Gadis itu memainkan jarinya dengan mahir untuk mengetik sesuatu pada ponselnya. 'Send' Icon yang di pilihnya setelah itu.
To : My prince
      See you tomorrow.
      I hope you sleep soundly and beautiful dream.

Gadis itu kembali terdiam setelah selesai mengirim balasannya kepada gino. Ia beralih pandang ke sebuah majalah fashion di atas mejanya. Ia meraih majalah itu dan langsung membuka-bukanya dengan malas.

DDDRRRRRTTTTT


From : My prince
          Okey.
          Have nice dream dear :*
Aurel meletakan ponselnya dan kembali tenggelam dalam bacaan majalah di hadapannya. Ia tidak membalas lagi pesan dari gino karena ia tahu gino sedang sibuk. Sebisa mungkin ia akan mengerti sang kekasihnya. 'Tapi kapan orang tua gue ngerti sama keinginan gue?' tanyanya dalam hati. Senyum miris mengiringi aktivitasnya kini.Hingga ia akhirnya terlelap dengan tenangnya.


    * * * *

Al melahap sarapannya dengan lahap. Ia sudah siap dengan seragam SMA GARUDA yang rapi. El dan Dul pun sudah siap dengan segala sesuatu untuk hal sekolah.Gino masih tenang menelan makanannya dengan mata cerah. Kali ini gino berangkat kuliah pada siang nanti.
"Eh al loe nanti bareng el dan dul ya, gue mau ngerjain tugas gue pagi ini" Ucap gino yang kini meneguk segelas susunya.
"Hmm" balas al yang hanya berdeham saja.
"Ujan pula sih ni pagi" gerutu gino merutuki hujan yang turun pagi-pagi. Membuat malas saja pikirnya.
"Eh loe juga bareng rere ya" lanjut gino tenang. Al tersedak saat mendengar harus berangkat bersama musuhnya itu. El dan dul tersenyum senang karena bisa bersama rere yang juga mereka kagumi.
"Asikk sama kak rere" pekik el kekanak-kanakkan. Dul pun tersenyum penuh arti ke arah al seperti berkata 'Mau dong kak bareng sama kak rere'. Namun al masih terbatuk-batuk setelah meneguk segelas air di dekatnya.
"ah ogah kak" jawabnya memincingkan mata lalu mendesah pelan.
"kasian kan ujan nih pagi"
"ya ya oke cuma sekali aja!" Al membenahi tasnya mengecek bawaannya. Lelaki itu lalu beranjak meraih kunci mobil dan bergegas keluar.
"Berangkat ya kak" ujar dul dan el berbarengan. Mereka mengekori sang kakak yang berjalan santai. Mereka meraih payung yang di sodorkan oleh salah satu pelayan di situ.Mereka berjalan bersama menuju mobil Al yang terparkir baik di garasi.Segera ia nyalakan mobilnya dengan pelan dan meluncur menuju keluar area rumah gino dan berhenti tepat di depan rumah.

TINNN TINNN

    * * * *

Seorang gadis masih berkutat dengan buku-bukunya yang mulai masuk ke dalam ruang gelap nan kecil. Gadis itu meraih ponselnya yang sedari tadi bergetar cepat. Gadis itu menekan tombol hijau lalu mendekatkan ke pada telinganya.Sebelum ia mengangkat telefonnya ia sempat mendengar bunyi nyaring klakson di halaman rumahnya.
"Halo"
"Loe udah di depan ya? Oke gue turun"
"Hah loe jemput arsenn dulu? terus yang di bawah sapa dong?" tanya gadis itu heran. Sementara itu teriakan sang kakak yang menyuruhnya segera turun semakin terdengar. Rere beranjak untuk turun dengan masih mendekatkan ponselnya pada telinga.
"Loe bohong nih, loe tunggu ya gue ke depan nih oke"
KLIK
Gadis itu memutuskan sambungan telefonnya dengan seorang sahabatnya yang tak lain adalah mikha. Gadis itu terus menuruni satu demi satu anak tangga.Ia segera membuka pintu dan keluar. Gadis itu celingukan mencari letak payung. Rere ternganga ketika seorang lelaki keluar dari mobil sembari membawa payung ke arahnya.
"Ayo kak" ucap lelaki berseragam SMP itu. Gadis itu nurut saja saat tanganya di tarik pelan oleh lelaki itu yang tak lain adalah El.
"Kok loe si?" tanya rere heran sambil terus menerawang siapa di balik mobil sport di depannya.
"masuk kak" ujar el tak menghiraukan pertanyaan rere. Rere manut saja dengan suruhan anak yang lebih muda darinya. Rere mengernyitkan kening melihat seorang lelaki di sebelahnya.
"Aissshhh, Loe?"
"Udah diem loe" balas lelaki di sebelahnya yang mulai melajukan mobilnya.
"Tumben loe baik mau bareng gue? punya niat buruk loe ya?" tuduh rere menatap sinis ke arah lelaki yang fokus menyetir.
"Di suruh kak gino gue, sebenernya sih ogah banget nebengin setan kayak leo!" Rere memelototkan matanya mendengar Al yang seenaknya menjawab.
"Cisss...." Gadis itu kini menatap ke depan dengan tatapan tajam. El dan Dul begidik mendenger perdebatan di depan mereka.Tanpa sadar sebuah Sekolah berplang SMP KASWARI sudah ada di depan mata. Mobil sport tersebut memasuki area parkir sekolah tersebut.
"Gue duluan ya kak rere" ujar dul mengembangkan senyum di barengi anggukan dari El. El dan dul sudah nampak menjauh dari mobil sang kakak. Kini mobil itu melaju meninggalkan sekolah el dan dul. Al terus menambah kecepatan mobilnya. Ia mungkin rindu akan hobinya di jalanan. Spidometer terus menaik. Rere terperanjat ketika al menginjak pedal rem mendadak.
"Gila loe ya. Loe fikir ini area balap apa?" gerutu rere yang tak suka dengan tingkah al. Al hanya melirik tajam ke arahnya. Rere mendengus kesal mendapati tanggapan itu. Kini mobil yang ia tunggangi mulai melaju cepat kembali sampai akhirnya berhenti di sebuah sekolah menengah atas terkenal di jakarta.Al mengarah ke parkiran yang berada tak jauh dengan gerbang utama sekolahnya.Ia meletakan mobilnya di tempat yang strategis.
"Turun woy!" Ucap kasar al yang mulai turun.Tanpa sadar sebuah mata menatap tajam ke arah al dan rere yang turun dari mobil yang sama. Orang tersebut tersenyum sinis penuh dendam sambil berlalu pula dari area parkir.Al dan rere pun mulai menjauh dari area parkir menuju kelas mereka masing-masing.

Bersambung.....

hayo, sapa yang penasaran kelanjutan cerita ini hehe. Gimana? Gimana ? Jelek ya ceritanya?
Like Protect My Eyes di http://facebook.com/ProtectMyEyes yah :D
Bantu promosiin ini dong yah yah :D thank udah mau baca ya.
leave comment please. bisa kunjungi @mayangreinhard for Twitter and Mayang Sari Purwaningsih for Facebook.Tunggu part selanjutnya ya guys.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar